Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wp-hide-security-enhancer domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/icctforid/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the redux-framework domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/icctforid/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the conformer-elementor domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/icctforid/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/icctforid/public_html/wp-includes/functions.php:6114) in /home/icctforid/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1893

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/icctforid/public_html/wp-includes/functions.php:6114) in /home/icctforid/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1893

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/icctforid/public_html/wp-includes/functions.php:6114) in /home/icctforid/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1893

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/icctforid/public_html/wp-includes/functions.php:6114) in /home/icctforid/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1893

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/icctforid/public_html/wp-includes/functions.php:6114) in /home/icctforid/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1893

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/icctforid/public_html/wp-includes/functions.php:6114) in /home/icctforid/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1893

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/icctforid/public_html/wp-includes/functions.php:6114) in /home/icctforid/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1893

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/icctforid/public_html/wp-includes/functions.php:6114) in /home/icctforid/public_html/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1893
{"id":7548,"date":"2021-07-30T11:42:07","date_gmt":"2021-07-30T04:42:07","guid":{"rendered":"https:\/\/www.icctf.or.id\/?p=7548"},"modified":"2021-07-30T11:42:07","modified_gmt":"2021-07-30T04:42:07","slug":"bappenas-harmonisasi-kunci-tata-kelola-perikanan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/www.icctf.or.id\/bappenas-harmonisasi-kunci-tata-kelola-perikanan\/","title":{"rendered":"Bappenas: Harmonisasi Kunci Tata Kelola Perikanan"},"content":{"rendered":"

INFO NASIONAL \u2013 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melalui Kelompok Kerja 14 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)<\/em>\u00a0telah memprakarsai pembentukan Platform Multipihakuntuk Perikanan Berkelanjutan.Salah satu tujuan platform ini untuk mempercepat operasionalisasi pembangunan perikanan berbasis Wilayah PengelolaanPerikanan (WPP).<\/p>\n

<\/div>\n

Kelompok Kerja Tujuan 14 yang menaungi Platform Multistakeholder ini diatur melalui Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang pelaksanaan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.\u00a0 Platform ini didesain untuk bersifat fungsional, bukan struktural, dengan fokus untuk memastikan integrasi perencanaan dan pelaksanaan program kelautan dan perikanan berbasis WPP serta membangun\u00a0trust<\/em>dan\u00a0collective impacts<\/em>\u00a0dari semua stakeholder terkait.<\/p>\n

Koordinasi multisektor pada puncaknya diharapkan mampu mencapai target pembangunan di sektor kelautan dan perikananyang telah disepakati bersama dalam RPJMN 2020-2024. Namun, tata kelola perikanan negeri ini menghadapi berbagai tantangan yang kompleks. Kompleksitas perikanan nasional membuat pengelolaan tidak dapat dilakukan dengan pendekatan kebijakan tunggal (one-size-fits-all approach<\/em>).<\/p>\n

Alasannya Indonesia memiliki 11 WPP Perairan Laut dan 14 WPP Perairan Darat yang mewakili karakteristik dan dinamika ekologi, sosial-ekonomi, dan kompleksitas pengelolaan.Bagaimana Bappenas menetapkan strategi demi tercapainya target tersebut? Direktur Kelautan dan Perikanan, Bappenas,\u00a0Sri<\/em>\u00a0Yanti menjabarkannya saat diwawancarai\u00a0Info Tempo<\/em>\u00a0Kamis, 10 Juni 2021.<\/p>\n

Apa target nasional dalam pembangunan\u00a0<\/em><\/strong>terkait<\/em><\/strong>\u00a0kelautan dan perikanan? Bagaimana hal ini dijabarkan dalam RPJMN 2020-2024?<\/em><\/strong><\/p>\n

Dalam RPMN 2020-2024 kita menyebutkan ada kontribusi maritim kepada PDB Nasional sebanyak 7,8 persen. Ada target pertumbuhan sektor perikanan 8,7 persen. Target-target ini harusdapatditurunkan ke masing-masing WPP. Artinya kita harus bisa memetakan itu semua, bagaimana produksinya, berapa besar industri harus dibangun, bagaimana kawasan konservasinya di setiap WPP.<\/p>\n

Mengapa Bappenas memilih\u00a0<\/em><\/strong>WPP<\/em><\/strong>\u00a0sebagai platform\u00a0<\/em><\/strong>atau<\/em><\/strong>\u00a0basis\u00a0<\/em><\/strong>bagi<\/em><\/strong>\u00a0pembangunan kelautan dan perikanan<\/em><\/strong>\u00a0di Indonesia<\/em><\/strong>?<\/em><\/strong><\/p>\n

Sektor kelautan dan perikanan jadi tumpuan pemenuhan pangan, lapangan kerja,dan kedaulatan negara. Bungkusnya adalah WPP karena batasnya spasial. Ada batasan-batasan menjadi semacam lokus yang kita bisa integrasikan bersama.<\/p>\n

Bagaimana Bappenas memastikan semua\u00a0 K\/L<\/em><\/strong>baik<\/em><\/strong>\u00a0kementerian<\/em><\/strong>\u00a0koordinator\u00a0<\/em><\/strong>maupun<\/em><\/strong>\u00a0kementerian<\/em><\/strong>\u00a0teknis<\/em><\/strong>, Pemda,\u00a0<\/em><\/strong>industri, akademisi, nelaya<\/em><\/strong>n ser<\/em><\/strong>t<\/em><\/strong>a stakeholder terkait\u00a0<\/em><\/strong>bekerja<\/em><\/strong>\u00a0dalam<\/em><\/strong>\u00a0kerangka<\/em><\/strong>\u00a0WPP?<\/em><\/strong><\/p>\n

Keterlibatan multipihak adalah keniscayaan. Sebab itu salah satunya kita membangun platform untuk memudahkan sinergi. Jadi, karena kompleksitas tantangan di WPP maka kata kuncinya adalah mengharmonisasikan peran dan fungsi, serta keluaran kebijakan dan program.<\/p>\n

Bappenasu<\/em><\/strong>\u00a0m<\/em><\/strong>enjalankan<\/em><\/strong>\u00a0sebuah platform koordinasi di tingkat<\/em><\/strong>\u00a0pusat<\/em><\/strong>\u00a0sebagai<\/em><\/strong>\u00a0dukungan<\/em><\/strong>\u00a0nasional<\/em><\/strong>\u00a0bagi<\/em><\/strong>\u00a0pembangunan<\/em><\/strong>\u00a0sektor<\/em><\/strong>\u00a0kelautan<\/em><\/strong>\u00a0dan<\/em><\/strong>\u00a0perikanan<\/em><\/strong>\u00a0berbasis WPP.Siapa yang akan<\/em><\/strong>\u00a0terlibat dalam platform ini<\/em><\/strong>\u00a0dan<\/em><\/strong>\u00a0peran<\/em><\/strong>\u00a0apa yang akan<\/em><\/strong>\u00a0dijalankan?<\/em><\/strong><\/p>\n

Seperti tadi saya sebutkan, harmonisasi itu diterapkan melibatkankementeriandan lembaga, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat sipil termasuk universitas (akademisi) yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan ini. Siapa yang menjadi konduktornya? Secara fungsi kan sudah ada, misalnya Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi jadi konduktor, Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai\u00a0leading sector<\/em>\u00a0karena punya nomenklatur dan pelaksanaan di lapangannya.<\/p>\n

Dari sudut<\/strong>\u00a0pandang\u00a0<\/strong>Bappenas<\/strong>, Bagaimana WPP bisa\u00a0<\/strong>menggenjot\u00a0<\/strong>kinerja<\/strong>\u00a0ekspor perikanan\u00a0<\/strong>sekaligus<\/strong>\u00a0pertumbuhan<\/strong>\u00a0ekonomi<\/strong>\u00a0wilayah<\/strong>, karena\u00a0<\/strong>se<\/strong>k<\/strong>tor<\/strong>\u00a0perikanan<\/strong>\u00a0diharapkan<\/strong>\u00a0menjadi<\/strong>\u00a0salah<\/strong>\u00a0satu<\/strong>\u00a0tumpuan di masa<\/strong>\u00a0pandemi<\/strong>?<\/strong><\/em><\/p>\n

Kuncinya adalah informasi dan data yang kredibel untuk menggenjot ekspor dan meningkatkan kontribusi ekonomi dan penerimaan negara, termasukPNBP. Harus ada info yang memadaitentang stok, potensi risiko dan estimasi produksi terkait kebutuhan produk yang dihasilkan. Misalnya kebutuhan\u00a0storage<\/em>, dukungan untuk sistem logistik, dan lainnya. Jadi, setiap WPP nantinya harus punya model investasi yang berbedasehinggasektorinibisa maksimalberkontribusi.<\/p>\n

P<\/em><\/strong>erikanan tuna Indonesia mendapatkan<\/em><\/strong>\u00a0sertifikasi<\/em><\/strong>\u00a0ekolabel yang membuktikan tuna Indonesia berasal<\/em><\/strong>\u00a0dari<\/em><\/strong>\u00a0praktek yang berkelanjutan<\/em><\/strong>.\u00a0<\/em><\/strong>Apa<\/em><\/strong>\u00a0strategi<\/em><\/strong>\u00a0khusus<\/em><\/strong>\u00a0Bappenas\u00a0<\/em><\/strong>agar kisah-kisahsukses<\/em><\/strong>\u00a0ini<\/em><\/strong>\u00a0menjadi model buat<\/em><\/strong>\u00a0perikanan lain di Indonesia?<\/em><\/strong><\/p>\n

Capaian tersebut membuktikan kepada dunia bahwa kita sudah melakukan praktik nyata pembangunan perikanan yang berkelanjutan. Dari kerjasama Bappenas dan UNDP melalui proyek\u00a0Global Marine Commodities<\/em>\u00a0yang turut berkontribusi pada pencapaian ini, kami melihat ini harus menjadi momentum, bahwa praktek ini bisa diaplikasikan ke produk dan komoditaslainnya, misalnya seperti udang dan rajungan yang juga sedang kita garap. Ke depan, inimenjadi model pembangunan untuk direplikasi dan harus diterapkan untuk semua komoditas perikanan sehingga dapat dijamin sebagai hasil praktekperikanan yangsustainable<\/em>. Itu target kita.\u00a0(*)<\/strong><\/p>\n

 <\/p>\n

BIODATA<\/strong><\/p>\n

Nama: Dr. Ir. Sri Yanti, MPM<\/p>\n

Jabatan: Direktur Kelautan dan Perikanan, Kementerian PPN\/Bappenas<\/p>\n

Pendidkan:<\/p>\n

2006\u00a0\u00a0\u00a0 Doktor di Institut Pertanian Bogor<\/p>\n

1994\u00a0\u00a0\u00a0 S2 di Carnegie Mellon University<\/p>\n

1986\u00a0\u00a0\u00a0 S1 di IPB Fakultas Kehutanan<\/p>\n

Pengalaman:<\/p>\n

Ketua Sekretariat Penulisan RPJMN 2020-2021<\/p>\n

Koordinator Pokja SDG 14 Life Below Water<\/p>\n

Ketua Pokja Kebijakan Coral Triangle Initiative<\/p>\n

Ketua Iokja 3: Marine and Fisheries, ICC Trust Fund<\/p>\n

Head of National Board for Mangrove for the future<\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

 <\/p>\n

Sumber artikel Tempo.co\u00a0 tayang pada 2 Juli 2021\u00a0<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

INFO NASIONAL \u2013 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) melalui Kelompok Kerja 14 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)\u00a0telah memprakarsai pembentukan Platform Multipihakuntuk Perikanan Berkelanjutan.Salah satu tujuan platform ini untuk mempercepat operasionalisasi pembangunan perikanan berbasis Wilayah PengelolaanPerikanan (WPP). Kelompok Kerja Tujuan 14 yang menaungi Platform Multistakeholder ini diatur melalui Peraturan Presiden […]<\/p>\n","protected":false},"author":3,"featured_media":7549,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1],"tags":[],"class_list":["post-7548","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-news"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/www.icctf.or.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7548","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/www.icctf.or.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/www.icctf.or.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.icctf.or.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/3"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.icctf.or.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=7548"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/www.icctf.or.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/7548\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/www.icctf.or.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/7549"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/www.icctf.or.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=7548"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.icctf.or.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=7548"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/www.icctf.or.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=7548"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}