Rehabilitasi Terumbu Karang Dimulai Dari Papua Barat
MENTERI Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo mengingatkan sangat penting menanam satu terumbu karang karena memiliki fungsi memproduksi oksigen setara dengan 20 pohon. Hal itu dikemukakan oleh Menteri Edhy saat kegiatan Kick of Coral Reef Rehabilitation and Management Program COREMAP-CTI World Bank, di Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (13/11). Hadir dalam acara kick of ini Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Suharso Manoarfa. “Sedangkan untuk mengontrol pelestarian terumbu karang dalam jangka pendek adalah memperkuat pengawasan dengan menjaga jangan sampai terumbu karang rusak. Untuk target jangka panjang pelestarian terumbu karang adalah tempat pemijahan ikan yaitu untuk produksi ikan juga penambahan cold storage,” tambah Edhy.
Pada kesempatan itu Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Manoarfa menambahkan bahwa ada tiga kerangka besar desain pembangunan nasional yaitu kerangka komitmen global, desain kebijakan kelautan Indonesia dan meletakkan kegiatan Kick Off Rehabilitasi dan Manajemen Terumbu Karang sebagai bagian dari percepatan pembangunan wilayah di Timur Indonesia, khususnya di Papua dan Papua Barat.
“Bappenas sangat mendorong pilot project melalui kerangka COREMAP-CTI. Wilayah Kabupaten Raja Ampat di Provinsi Papua Barat menjadi salah satu lokasi pilot project. Pilot project di Raja Ampat ini diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang dapat diadopsi oleh berbagai pihak terkait mulai dari pusat sampai di daerah.Mari semua komunitas global, pemangku kepentingan di tingkat pusat, daerah dan masyarakat adat untuk dapat berkolaborasi dalam pelaksanaan COREMAP-CTI,” harapnya.
Suharso Monoarfa mengajak seluruh komunitas global,pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat adat untuk berkolaborasi dalam mewujudkan aksi nyata dari COREMAP-CTI. “Karena sumber daya alam adalah milik anak cucu kita. Our ocean, our legacy. Laut kita, warisan kita,” pungkasnya.
Sumber artikel mediaindonesia.com tayang pada 13 November 2020