LATAR BELAKANG
Kepulauan Raja Ampat terletak di jantung pusat segitiga karang dunia (coral triangle) yang memiliki kekayaan dan keunikan spesies yang tinggi seperti 1.318 jenis ikan, 699 jenis moluska dan 537 jenis hewan karang. Potensi ini menarik untuk pengembangan usaha ekowisata dan telah pula diusulkan sebagai Lokasi Warisan Dunia (World Heritage Site) oleh pemerintah pusat. Sebagai upaya perlindungan, Kabupaten Raja Ampat memiliki beberapa Kawasan Konservasi Perairan (KKP) seperti : SAP Raja Ampat, SAP Waigeo Sebelah Barat, KKPD Selat Dampier dan yang lainnya. Masyarakat setempat selaku pemanfaatan sumberdaya dalam kawasan konservasi dihadapkan pada pilihan antara konservasi dengan ekonomi. Di satu sisi, kawasan konservasi tidak hanya memerlukan dukungan masyarakat lokal, namun juga membutuhkan dana dalam pengelolaannya. Pengembangan ekowisata dapat menjadi solusi dengan memberikan insentif dalam bentuk mata pencaharian bagi masyarakat serta perlindungan konservasi bagi lingkungan.
Download Factsheet Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) oleh Masyarakat secara Berkelanjutan di Raja Ampat di bawah ini:
FACTSHEET Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan oleh Masyarakat secara Berkelanjutan di Raja Ampat