Komitmen Pembangunan: BAPPENAS Kick Off COREMAP-CTI di Papua Barat
SORONG–Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, dan Menteri Kelautan dan Perikan, Edhy Prabowo melakukan Kick-off Coral Reef Rehabilitation and Management Program-Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI) di Provinsi Papua Barat. “Saya menyatakan bahwa kegiatan COREMAP-CTI di Provinsi Papua Barat dibuka dengan resmi,” ujar Menteri PPN Suharso Monoarfa pada Kick Off COREMAP-CTI, di Sorong, Papua Barat, Jumat (13/11/2020). Acara Kick-off COREMAP-CTI ini juga dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo serta Pejabat Kementerian/Lembaga, Mitra Pembangunan, Unsur Muspida, Pemerintah Daerah, Sektor Swasta, Akademisi, NGO/CSO dan Kelompok Masyarakat.
Suharso Monoarfa mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan sumber daya pesisir dan laut yang sangat kaya dan dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang membentuk kekayaan sumber daya pesisir Indonesia. “Luas terumbu karang yang kita miliki adalah 14 persen dari luas terumbu karang dunia dengan 596 jenis terumbu karang dan merupakan rumah bagi kurang lebih 39 persen jenis ikan karang yang ada di dunia. Atensi global terhadap potensi sumber daya ini sangat tinggi, oleh sebab itu dibutuhkan perhatian khusus dalam pengelolaannya,” jelas dia.
Kekayaan sumber daya alam laut ini, lanjut Menteri PPN, tentunya merupakan salah satu kekuatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya pesisir yang baik dan benar tentunya menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional. “Salah satu upaya pengelolaan sumber daya yang dilakukan adalah melalui perlindungan ekosistem pesisir dan laut,” kata Menteri PPN.
Target RPJMN
Ia mengatakan, upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan target rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2025 dalam pembangunan kelautan dan perikanan, Bappenas berperan sebagai enabler bagi para pemangku kepentingan baik pemerintah pusat, daerah dan masyarakat melalui pendekatan convergence dimana Bappenas menjadi wadah dalam pembangunan partisipatif.
Hal ini diimplementasikan dalam bentuk pilot project seperti yang akan dilakukan saat ini melalui COREMAP-CTI, dimana Papua Barat dalam hal ini wilayah Kabupaten Raja Ampat menjadi salah satu lokasi pilot project. Yang pada akhirnya, pilot project itu menghasilkan rekomendasi kebijakan yang dapat diadopsi oleh berbagai pihak terkait.
“Tentunya saya berharap, pemerintah daerah, para pemuka adat, masyarakat, akademisi dan organisasi masyarakat sipil dapat mendukung pelaksanaan kegiatan COREMAP-CTI di Papua Barat yang akan dilakukan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) dan para mitra pelaksana, agar berhasil mencapai tujuan yang diharapkan,” terang Menteri PPN.
Intervensi COREMAP
Suharso menjelaskan, bahwa intervensi yang dilakukan oleh program COREMAP-CTI dana hibah World Bank adalah melalui berbagai kegiatan pengelolaan kawasan konservasi dan peningkatan usaha ekonomi masyarakat. Selain itu, dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, Bappenas terus menekankan bahwa tidak ada trade off antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Pelestarian sumber daya pesisir dalam hal ini terumbu karang dapat menjadi salah satu contoh nyata bagaimana upaya menjaga lingkungan dapat sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat dan nasional.
“Intinya, kegiatan COREMAP-CTI ini diharapkan menjadi pemantik (trigger) dan stimulus untuk menggerakkan kegiatan lain dibidang ekonomi di lokasi kegiatan, yang sejalan dengan komitmen global yang dituangkan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs) butir 14 tentang kehidupan bawah laut,” papar Menteri PPN menambahkan.
Substansi COREMAP CTI
Sekretaris Menteri PPN/Sekretaris Utama Bappenas, Himawan Hariyoga menuturkan, substansi COREMAP-CTI merupakan kolaborasi multi stakeholders, dimana pemerintah Indonesia terus meningkatkan pengelolaan ekosistem terumbu karang dan pesisir secara keseluruhan menuju pesisir yang berkelanjutan, lestari dan mandiri. Implementasi COREMAP-CTI yang dilakukan oleh Bappenas melalui ICCTF bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan prioritas.
Lokasi prioritasnya terletak pada beberapa wilayah. Pertama, Taman Wisata Perairan Laut Sawu, NTT. Kedua, Suaka Alam Perairan Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat. Ketiga, Suaka Alam Perairan Kepulauan Waigeo sebelah barat, Papua Barat. Keempat, Kawasan Konservasi Perairan Daerah Raja Ampat, Papua Barat
“Acara Kick Off COREMAP-CTI ini dihadiri oleh tamu undangan yang berpartisipasi baik secara langsung maupun melalui media daring dengan mematuhi penerapan protokol COVID-19. Kami laporkan bahwa acara ini dihadiri secara langsung oleh 65 orang perwakilan tamu undangan dan 100 orang berpartisipasi melalui daring,” ungkap Himawan.
Pendanaan Hibah
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto menerangkan, untuk melaksanakan program COREMAP-CTI tersebut, pada tahun 2019 Bappenas melalui ICCTF telah dipercaya untuk mengelola proyek COREMAP-CTI dengan pendanaan hibah yang berasal dari Global Environment Facility (GEF), yang disalurkan melalui World Bank dan Asian Development Bank.
“Adapun dukungan COREMAP-CTI World Bank sebesar US$6,2 juta dengan durasi hibah mulai 19 Juni 2019 hingga 30 Juni 2022 yang berlokasi di Laut Sawu, NTT dan Raja Ampat, Papua Barat. Sedangkan dukungan COREMAP-CTI Asian Development Bank sebesar US$5,2 juta dengan durasi hibah mulai 4 Maret 2020 hingga 31 Desember 2022 yang berlokasi di Gili Matra, NTB; Gili Balu, NTB; dan Nusa Penida, Bali,” terang dia.