Kupang/NTT (IndonesiaMandiri) – Bappenas menyiapkan kondisi sebagai enabler untuk membangun wadah partisipatif lintas sektor serta membuat Model Inovasi Pembangunan yang menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dan kelestarian ekosistem melalui implementasi program COREMAP CTI” ujar Sri Yanti JS, Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenasm saat Rapat Koordinasi Exit Strategi COREMAP CTI World Bank Di Taman Nasional Perairan/TNP Laut Sawu Nusa Tenggara Timur, di Kupang, NTT (15/12).
TNP Laut Sawu memiliki potensi yang sangat menarikm baik untuk Indonesia khususnya dan dunia umumnya. Oleh karenanya, Pemerintah melalui Coral Reef Rehabilitation and Management Program (COREMAP) berusaha optimal menjaga kelestarian sumberdaya terumbu karang, ekosistem terkait, dan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
COREMAP merupakan proyek jangka panjang yang didesain dalam tiga tahapan. COREMAP Tahap I (1998-2004), COREMAP Tahap II (2004- 2011) dan Coral Reef Rehabilitation and Management Program – Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI) yang merupakan tahap ketiga dari rancangan tersebut dan didukung World Bank. Kegiatan ini juga menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat guna mengawal TNP, seperti Terangi, PKSPL-IPB, Yapera, PILI dan Yayasan Reef Check Indonesia.
“Kita ingin program ini tidak berhenti di sini saja. Kita sebagai pembukanya,” jelas Sri Ysnti, didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pemprov NTT George M. Hadjoh, saat jumpa pers di Hotel Sotis, Kupang (15/12). Sementara George mengakui, Gubernur NTT memiliki komitmen kuat untuk memelihara TNP Sawu agar masyarakat disekitarnya merasakan dampak ekonominya dan ikut merawat lingkungannya.
Kegiatan COREMAP yang sebentar lagi akan berakhir di awal 2022, segera dilanjutkan oleh Pemda NTT, dengan terus memberdayakan sumber daya manusia masyarakat pesisir di sekitar TNP Sawu, NTT, agar dapat merasakan manfaatnya (ma).
Sumber : https://www.indonesiamandiri.web.id/2021/12/coremap-cti-world-bank-kawal.html