Selamat Hari Kartini!
Menikik ke belakang mengenai sejarah perjuangan R.A. Kartini, dia dikenal sebagai wanita yang mempelopori kesetaraan derajat antara wanita dan pria di Indonesia.
Kartini merasa banyak diskriminasi yang terjadi antara pria dan wanita pada masa itu dimana beberapa perempuan sama sekali tidak diperbolehkan mengenyam pendidikan.
Sebagai generasi yang mendapat kesempatan yang sama untuk mengeyam pendidikan kita harus bersyukur dan terus berusaha lebih baik.
Pendidikan membawa perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan pengalaman yang lebih luas, tak terkecuali di bidang ilmu pengetahuan alam. Mengaitkan perjuangan kartini dalam bidang pendidikan dan keberlanjutan sumber daya alam. Mari kita membahas peran perempuan nelayan!
Tahukah kamu peran perempuan nelayan tidak hanya terbatas dalam mempersiapkan perbekalan kapal sebelum berlayar?
Pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan di masa pra-panen dan pasca-panen juga tergolong cukup banyak, mayoritas perempuan nelayan bekerja lebih dari 17 jam dalam sehari dan sayangnya pekerjaan tersebut tidak diketahui. Pekerjaan pra-panen bervariasi dari memperbaiki jaring, menyiapkan makanan dan logistik sebelum melakukan perjalanan.
Sementara itu, kegiatan pasca-panen meliputi penanganan ikan, pengolahan hasil tangkapan, hingga pemasaran ikan. Perempuan juga memainkan peran penting dalam rantai ekonomi perikanan melalui pembiayaan armada, pencatatan hasil tangkapan ikan dan pembukuan, serta pemasaran hasil tangkapan ikan.
Terkait dengan peran konservasi, perempuan lebih berkomitmen dalam menerapkan pengelolaan perikanan berkelanjutan dan mereka lebih menjunjung etika dalam menjaga ekosistem laut.
Perempuan nelayan juga mengelola ekonomi keluarga guna menjamin pendidikan dan kualitas generasi mendatang. Kebiasaan atau budaya bercerita yang diturunkan oleh perempuan dipercaya sebagai salah satu saluran informasi untuk meneruskan pengetahuan dari satu generasi ke generasi lain.