Survey Calon Lokasi PLTS di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur

 

Gambar 1. Pengambilan foto udara kondisi udara di Dusun Nusa Manuk

 

Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan Provinsi dengan rasio elektrifikasi terendah di Indonesia. Penyediaan akses listrik ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan konsumtif, tetapi juga sebagai akselerasi peningkatan perekonomian di daerah sehingga memberikan dukungan terhadap kesejahteraan masyarakat. Kawasan TNP Laut Sawu di provinsi NTT memiliki potensi sumberdaya laut yang cukup besar meliputi kegiatan perikanan dan budidaya rumput laut. Salah satu kabupaten dengan potensi rumput laut terbesar adalah Kabupaten Rote Ndao. Rencana pembangunan PLTS diharapkan dapat membantu petani rumput laut dalam kegiatan budidaya serta pasca panen rumput laut sehingga produktifitas rumput laut menjadi meningkat.

 

Gambar 2. Kondisi pantai tempat budidaya rumput laut di Desa Sotimori.

 

Tim YAPEKA melalui proyek COREMAP-CTI ( dengan pendanaan hibah yang disalurkan oleh ICCTF-Bappenas) Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan oleh Masyarakat Secara Berkelanjutan, merencanakan pembangunan PLTS di Kabupaten Rote Ndao. Kegiatan pembangunan PLTS ini diawali dengan kegiatan koordinasi antara Tim YAPEKA, BKKPN Kupang, dan Dinas kelautan dan Perikanan Kab. Rote Ndao dan survei opsi lokasi pembangunan PLTS, pada tanggal 26 Agustus-2 September 2020. Koordinasi dengan BKKPN dan DKP Kab. Rote Ndao menghasilkan rekomendasi untuk melakukan survei pembangunan PLTS sesuai kebutuhan di Desa Sotimori dan Dusun Nusa Manuk. Selain itu, BKKPN Kupang dan DKP Kab. Rote Ndao memberikan dukungan penuh dalam memberikan pendampingan tim YAPEKA selama kegiatan survei dilakukan.

 

Gambar 3. Foto udara kondisi pemukiman di Dusun Nusa Manuk.