Pemerintah Diminta Bangun Trust pada Industri Kelautan
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan – Bappenas Gellwynn Jusuf meminta pemerintah membangun kepercayaan dengan pelaku industri kelautan.
Jakarta – Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan/Perencana Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Gellwynn Jusuf meminta pemerintah membangun kepercayaan dengan pelaku industri kelautan.
“Kita meminta pemerintah membangun kemitraan terhadap industri, membangun trust, kepercayaan,” ujar Gellwynn dalam Workshop Hasil Kajian Bio-Ekonomi Perikanan Udang d WPP 718 yang diadakan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) di Jakarta, 10 September 2020.
Kapal harus bisa melaporkan data setiap saat, tangkapannya dimana, lokasinya dimana
Menurut Gellwynn, kepercayaan tersebut sangat baik untuk membangun industri kelautan lebih sehat. Kata dia, hal itu demi validitas data terkait jumlah hasil laut yang diperoleh pelaku industri dengan data yang dilaporkan ke pemerintah.
Gellwynn melanjutkan, ke depannya, kajian terkait Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) semisal spesies dan jenisnya sangat diperlukan. Dia juga meminta kapal-kapal di WPP melaporkan aktivitasnya secara rutin dan teratur.
“Kapal harus bisa melaporkan data setiap saat, tangkapannya dimana, lokasinya dimana,” ucapnya.
Selain itu, Gellwynn juga membahas soal WPP di Indonesia yang bersebelahan dengan Northern Prawn Fishery (NPS) Industry milik Australia.
“Mereka di NPS itu sudah mengelola WPP seperti kita. Fisheries mereka bahkan sudah keluar dengan kapal hanya boleh 52 kapalnya, enggak boleh lebih. Kemudian dia juga sudah banyak WPP-WPP lain,” katanya.
Dia memberi contoh, WPP di Australia cukup banyak. Bahkan, kata Gellwynn, Australia sudah melakukan kebijakan pengelolaan berdasarkan spesies yang ada.
“Ada udang banana, ada tiger, dan lain-lain, mirip semua dengan perairan kita. Jadi ini tantangan buat kita,” ucap Gellwynn.
Sumber artikel dan foto tagar.id pada 10 September 2020