7 Fakta Menarik Terumbu Karang di Indonesia
“Indonesia adalah Atlantis yang hilang!” Begitu idiom urban yang kerap sampai ke telinga seolah menggambarkan kekayaan laut negeri ini.
Jakarta-Tidak bisa dipungkiri ekosistem terumbu karang menjadi tempat hidup, berlindung, dan sumber pakan bagi kelompok ikan. Tak hanya itu, terumbu karang juga mampu meredam arus laut sehingga dapat mencegah abrasi pantai.
Indonesia sendiri dikenal sebagai negara mega marine biodiversity terbesar di dunia dan diharapkan mampu menjaga sumber daya alam bernilai tinggi ini. Tidak main-main, sepertiga terumbu karang yang ada di seantero bumi terletak di republik ini.
Jadi jangan heran, jika Indonesia mendapat perhatian khusus dari berbagai negara dan lembaga internasional yang peduli akan eksistensi biota laut ini. Berikut adalah tujuh fakta menarik terumbu karang yang ada di Indonesia.
1. Memiliki Luas 25.000 Kilometer Persegi
Terumbu karang merupakan penghuni besar wilayah lautan. Biota yang dianggap sebagai ‘pohonnya laut’ ini diperkirakan terhampar luas hingga 25.000 kilometer persegi. Dari jumlah tersebut, pemerintah menghitung sekitar 37 persen diantaranya berkategori baik, dan 29,9 persen dalam keadaan sangat baik. Sisanya, diperlukan upaya penanganan dan perlindungan khusus agar kembali dalam kondisi baik.
2. Amazon of the Ocean
Julukan Amazon disematkan bagi terumbu karang yang ada di Indonesia karena jenisnya yang sangat beragam. Pemerintah sendiri melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim bahwa 69 persen varietas seluruh terumbu karang yang ada di dunia terdapat di Indonesia. Maka, tidaklah berlebihan jika wilayah perairan laut Indonesia ini disebut bak Amazon of the Ocean.
3. Hasilkan Rp 39 Triliun Pertahun
Di negeri ini, terumbu karang dipercaya bisa mendatangkan rupiah lewat manfaat yang diberikan. Jika dihitung, setidaknya Rp 39 triliun nilai keekonomian yang dihasilkan biota laut ini setiap tahunnya. Beberapa diantaranya melalui sektor pariwisata, budidaya rumput laut, penangkapan ikan, serta pemanfaatan biota laut lain yang memiliki sifat berkelanjutan.
4. Hanya Kalah dari Great Barrier Reef Australia
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) sebagai otoritas makro ekonomi melansir bahwa terumbu karang merupakan aset negara dengan nilai mencapai US$ 37 miliar atau setara dengan Rp 540 triliun pada 2030 mendatang. Valuasi tersebut hanya bisa disaingi oleh kawasan terumbu karang Great Barrier Reef Australia yang memiliki nilai aset ekonomi sebesar US$ 56 miliar atau setara dengan Rp 775 triliun.
5. Menyerap Karbon Lebih Baik dari Pohon
Tahukah pembaca bahwa terumbu karang merupakan biota laut yang memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida? Bahkan, organisme ini diklaim mampu menyerap karbon tiga kali lebih baik dibandingkan dengan pepohonan.
Terumbu karang memiliki kemampuan untuk berfotosintesis karena memiliki zat hijau daun atau klorofil. Terumbu karang sendiri terdiri dari unsur binatang karang bernama Polip yang melakukan simbiosis mutualisme dengan tumbuhan alga, yakni ganggang hijau.
6. Ditargetkan Terus Meningkat
Mengutip siaran Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada 2019 luasan kawasan konservasi terumbu karang mencapai 23,34 juta hektar, atau setara dengan 7,18 persen dari total perairan Indonesia. Ditargetkan, pada 2030 luas kawasan konservasi dapat mencapai 32,5 juta hektar atau setara dengan 10 persen total perairan laut di negara ini.
7. Hasilkan 12,5 Juta Ton Ikan Pertahun
Seperti yang diketahui, terumbu karang merupakan tempat hidup, berlindung, dan sumber pakan bagi kelompok ikan. Jika terjaga dengan baik, maka Indonesia bisa menghasilkan sekitar 12,5 juta ton ikan setiap tahunnya dari ekosistem pesisir laut ini. Sebagai pembanding, pasar ikan terbesar di Jakarta, yaitu Muara Angke hanya mampu menjual 500 ton hasil laut setiap harinya.
Sumber artikel tagar.id pada 30 Juli 2020